Journal of Islamic Teaching and Learning

PENERAPAN PROGRAM LITERASI AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMBACA AL-QUR’AN DI MADRASAH ALIYAH MANONGKOKI

Rizka Irdayanti — 2025-06-26

Penelitian ini membahas kemampuan peserta didik dalam membaca al-Qur’an dengan tujuan untuk: 1) mengetahui proses pelaksanaan program literasi al-Qur’an di Madrasah Aliyah Manongkoki, dan 2) mengetahui dampak program literasi al-Qur’an terhadap kemampuan membaca al-Qur’an peserta didik di Madrasah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan religius. Data yang digunakan berasal dari sumber primer dan sekunder, yang mencakup wawancara dengan beberapa informan di lokasi penelitian serta referensi dari jurnal, buku, dan catatan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program literasi al-Qur’an mampu meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam membaca dan menghafal al-Qur’an. Program ini memberikan dampak yang sangat baik bagi peserta didik di Madrasah Aliyah Manongkoki, tidak hanya dalam hal pembacaan dan penghafalan al-Qur’an, tetapi juga dalam pendidikan akhlak melalui ayat-ayat yang dibaca. Dengan demikian, penerapan program literasi al-Qur’an tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kecintaan dan pemahaman terhadap al-Qur’an, tetapi juga membentuk karakter dan moralitas peserta didik secara keseluruhan.

EFEKTIVITAS PENERAPAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM di SDN 140 INPRES TOMPOTANAH

Al Ifdayani Syariful — 2025-06-26

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan moderasi beragama di SMA Negeri 1 Takalar 2) mengetahui strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan moderasi beragama di SMA Negeri 1 Takalar 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembinaan moderasi beragama di SMA Negeri 1 Takalar. Jenis penelitiain ini aidailaih deskriptif kuailitaitif dengain menggunaikain pendekaitain psikologis dan sosiologis. Sedaingkain untuk sumber daitai dairi penelitiain ini aidailaih daitai primer dain sekunder yaing dimainai memperoleh haisil observaisi dain waiwaincairai dengain beberaipai informain di tempait penelitiain dain jugaimengaimbil beberaipai rujukain dairi jurnail dain buku untuk daitai sekunder. Haisil penelitiain menunjukkain baihwai: 1) dalam pembinaan moderasi beragama guru Pendidikan Agama Islam berperan sebagai pendidik, pengajar, pembimbing dan teladan (role model). 2) strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan moderasi beragama yaitu: pendekatan keteladanan dan doktrinasi nilai-nilai agama masing-masing. 3) faktor pendukung dalam pembinaan moderasi beragama yaitu: dukungan seluruh pihak sekolah, sarana dan prasarana, dukungan orang tua siswa serta karakter peserta didik yang berbeda-beda. Sedangkan faktor penghambat yaitu: kurangnya minat dan perhatian siswa, kurangnya didikan dari orang tua dan tingginya rasa malas yang ada pada diri peserta didik. Jaidi Penelitiain menunjukkain baihwa di SMA Negeri 1 Takalari, pembinaan moderasi beragama sudah berjalan dengan baik hanya sebagian kecil peserta didik yang belum maksimal, hal ini dikarenakan guru Pendidikan Agama Islam dapat menjalankan perannya dengan baik yaitu sebagai pendidik, pengajar, pembimbing dan teladan (role model), serta didukungan oleh seluruh pihak sekolah dan orangtua/wali peserta didik.

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAKALAR

nurfadhila apriliani — 2025-06-26

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengenali pengaruh seorang konselor Bimbingan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, 2) Menyadarimeningkatnya motivasi siswa untuk belajar di kelas akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah Negeri Takalar. Jenis pengkajian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan penyelidikan pedagogis. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari beberapa laporan dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Takalar, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari beberapa jurnal, buku, dan catatan observasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa bimbingan BK memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi siswa untuk belajar di akidah akhlak. Mereka membantusiswa tidak hanya dalam mengatasi tantangan pribadi, sosial, dan akademik, tetapi juga dalam mengembangkan kekuatan batin dan kesadaran dirimereka. Selan itu, guru BK berperan sebaga mediator dalam penyelesaan konflik antara siswa dan guru, memberikan dukungan emosional, danmemberikan informasi tentang layanan kesehatan mental dan ekstrakulasi. Guru BK juga sangat penting dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar atau mengalami kesulitan dalam belajar. Melalui pelajaran dan bimbingan Guru BK, para murid menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan meningkatkan kinerja mereka sendiri. Akibatnya, pendekatan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa cukup positif, terutama dalam hal mengajar keyakinan dan perilaku.

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 1 SANROBONE

nursakina nursakina — 2025-06-26

Tujuan dari penelitian ini yakni: 1). Untuk mengetahui pendekatan komunikatif guru PAI di SMPN 1 Sanrobone. 2). Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Sanrobone. 3). Untuk mengetahui peningkatan penerapan pendekatan komunikatif terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) di SMPN 1 Sanrobone. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar pedoman wawancara dengan dokumentasi, dengan menganut pendekatan psikologis dan pendekatan sosiologis. Serta menggunakan 3 teknik mengolah dan menganalisis data yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Pendekatan komunikatif telah diterapkan oleh guru di SMP Negeri 1 sanrobone, dengan menganggap bahwa pendekatan komunikatif lebih efesien untuk mengatasi siswa yang cenderung pasif dalam pembelajaran karena lebih praktis dan fleksibel. 2). Pendekatan komunikatif dalam penerapannya dapat menjadi motivasi dari luar atau lingkungan bagi siswa dalam proses pembelajaran karena dalam penerapannya itu dengan memberikan penjelasan berupa pertanyaan dan pernyataan yang mudah dimengerti oleh siswa dan membuatnya tertarik untuk mengeluarkan pendapatnya. 3). Dalam penerapannya pendekatan komunikatif ini menjadi motivasi bagi siswa dalam proses pembelajaran karena lahirnya rasa ingin tahu yang diciptakan dari mendengar pertanyaan ataupun jawaban dari teman sekelasnya atau motivasi belajar juga bisa datang dari cara komunikasi guru yang memancing siswa untuk bertanya

EFEKTIVITAS PENERAPAN ICE BREAKING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM di SDN 140 INPRES TOMPOTANAH

sahrawati sahrawati — 2025-06-26

Skripsi ini membahas tentang efeftivitas penerapan ice breaking terhadap hasil belajar peserta didik pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 140 Inpres Tompotanah. Isi sub permasalahannya yaitu 1). Bagaimana hasil belajar peserta didik sebelum ipenerapan Ice Breaking pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam idi SDN 140 Inpres Tompotanah. 2). iBagaimana hasil belajar ipeserta ididik isetelah ipenerapan iIce Breaking ipada imata pelajaran iPendidikan iAgama iIslam di SDN 140 Inpres Tompotanah. 3). Apakah Ada Pengaruh penerapan Ice Breaking pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 140 Inpres Tompotanah. Penelitian ini tergolong kuantitatif dengan menggunakan model pre experimental dimana pretest dan posttest digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian. Ice breaking sebagai metode yang diterapkan kepada ipeserta didik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan ice breaking dalam proses belajar mengajar mata Pelajaran Agama Islam efektif atau mampu meningkatakan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara pretest dan pos tes. Nilai t-tes adalah (17.33) lebih besar dari t-table (1.729) pada level signifikan P=0.05 dan df=19. Dapat dikatakan bahwa H0 tertolak sedangkang alternative hypothesis H1 diterima. Berdasarkan data diatas ada peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan ice breaking dikelas. Dengan demikian ice breking efektif dalam meningkatkan hasil belajar mata Pelajaran Agama Islam di SDN 140 Inpres Tompotanah.